PERBANDINGAN PENGGUNAAN TEH KOTAK ORIGINAL DAN TEH KOTAK BLACKCURRANT SEBAGAI MEDIA KONTRAS ORAL NEGATIF TERHADAP INFORMASI ANATOMI PADA PEMERIKSAAN MRCP DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO

Penulis

  • Ema Grivid Kuntag Ema -
  • Putu Irma Wulandari Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapu Bali, Indonesia
  • Kadek Sukadana Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapu Bali, Indonesia

Abstrak

Latar belakang: Prinsip dari penggunaan media kontras yaitu untuk mempengaruhi medan magnet dan waktu relaksasi T1 dan T2. Media kontras pada MRCP terdiri dari media kontras positif dan negatif. Gadolinium merupakan kontras media positif dengan injeksi melalui intravena, sedangkan media konras negatif yang digunakan harus mengandung mangan (Mn) atau zat besi (Fe)(Westbrook et al, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Suhardi dkk (2013) menyatakan bahwa penggunaan media kontras positif semakin jarang digunakan diakibatkan oleh harga yang mahal dan susah didapatkan, juga memiliki efek samping terhadap pasien, seperti lemas, mual dan muntah. Menurut Fatimah et al (2018), Bahan alami dengan kandungan mangan (Mn) yang relatif tinggi yang dapat digunakan sebagai media kontras oral negatif salah satunya adalah kandungan mangan pada teh oolong kemasan yaitu 0.9 mg. Di Instalasi Radiologi RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado dengan menggunakan teh kotak sebagai solusi pengganti kontras media positif yang mahal dan memiliki efek samping terhdap pasien.

Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan eksperimen. Penelitian ini menggunakan teh kotak original dan teh kotak blackcurrant sebagai media kontras oral negatif kepada 3 volunteer. Pemeriksaan dilakuakn 2 kali pada tiap volunteer, penggunaan teh kotak original di minggu pertama dan teh kotak blackcurrant di minggu kedua. Hasil citra yang didapatkan akan diminta pendapat melalui wawancara terhadap responden yaitu 1 dokter radiologi dan 2 radiografer. Data diolah dengan menggunakan sistem koding.

Hasil dan Kesimpulan: Prosedur pemeriksaan MRCP di RSUP Prof. DR. R. D Kandou Manado meliputi persiapan pasien dengan pasien berpuasa 6 jam sebelum pemeriksaan dengan tujuan untuk menghindari cairan dalam duodenum yang dapat mengganggu saluran biliary dan saluran empedu ke duodenum. Instruksi minum kontras media teh kotak dilakukan 10-15 menit sebelum pemeriksaan, dialnjutkan dengan persiapan alat, posisi pasien, protokol dan teknik pemeriksaan. Hasil citra yang dihasilkan tidak memberikan perbedaan antara penggunaan teh kotak original dan teh kotak blackcurrant terhadap informasi citra anatomi pada MRCP. Kelebihan penggunaan kontras media oral negatif teh kotak mampu dalam membantu mengurangi signal dari CBD dan ampula vater, juga mampu menampilkan citra MRCP yang kebih baik dari penggunaan kontras media negatif lainnya. Pasien dengan mengidap diabetes tidak dianjurkan dalam penggunaan kontras media ini.

Kata kunci: Perbandingan, MRCP, Kontras Media Oral Negatif

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Alshehri FMA. (2015). Comparative study of pineapple juice as a negative oral contrast agent in magnetic resonance cholangiopancreatography. J Clin Diagnostic Res. 9(1), pp. 13–6.

Fatimah. (2014). Pemberian teh oolong kemasan sebagai media kontras negatif oral pada responden sehat terhadap perbedaan informasi citra MRCP().Yogyakarta:FK UGM

Hapsari, S. J., Latifah, R., & Muhaimin M. (2019). the Role of Black Tea and Pineapple Juice As Negative Oral Contrasts on Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (Mrcp) Examination. Journal Of Vocational Health Studies, 2(3), 121.

Hernastiti SU. (2019). Efek Seduhan Teh Melati Sebagai Alternatif Media Kontras Negatif Oral Pada Pemeriksaan MRCP.

Luis F, Moncayo G. (2014). Handbook Of MRI Technique.

Manfredi, R., & Mucelli RP. (2013). Billiary and Pencreatic Ducts Magnetic Resonance Cholangiopancreatography. Billiary Pencreatic Ducts Magn Reson Cholangiopancreatography.

Rizzo DC. (2016). Fundamentals Of Anatomy And Phsiologi. Fundam Anat Phsiologi. 4th ed.

Scothorne RJ. (2015). Journal Magnetc Resonance Cholangiopancreatography. Histopathology.

Sonawane S, Bagale S PS.(2018). Diagnostic Tool in Pancreaticobiliary Phatologies. Orig Res Artic MRCP Probl Solving Diagnostic Tool Pancreaticobiliary Phatologies.

Suhardi, Setia Budi, W., & Choirul Anam D. (2013). Upaya Peningkatan Kualitas Citra MRI dengan Pemberian Media Kontras.

Utami, H.S, Susanto, F., & Silfina, R. O. (2022). CASE STUDY: ANALYSIS OF ORBITAL MR IMAGING PROCEDURE WITH CONTRAST AGENT IN RETINOBLASTOMA. Medical Imaging and Radiation Protection Research (MIROR) Journal, 2(2), 36–40. https://doi.org/10.54973/miror.v2i2.256

Westbrook, C, Roth, C. K., Talbot J. (2011). MRI In Pratice (Four Edition).

Diterbitkan

2024-02-06

Cara Mengutip

Ema, E. G. K., Wulandari, P. I., & Sukadana, K. (2024). PERBANDINGAN PENGGUNAAN TEH KOTAK ORIGINAL DAN TEH KOTAK BLACKCURRANT SEBAGAI MEDIA KONTRAS ORAL NEGATIF TERHADAP INFORMASI ANATOMI PADA PEMERIKSAAN MRCP DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO. Medical Imaging and Radiation Protection Research Journal, 3(1), 1–5. Diambil dari https://journal.univawalbros.ac.id/index.php/miror/article/view/261