PERBEDAAN KUALITAS CITRA ANATOMI PADA PEMERIKSAAN MRI SHOULDER JOINT DENGAN MENGGUNAKAN SHOULDER COIL DAN FLEX COIL DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kata Kunci:
Shoulder Coil, Flex Coil, Signal to Noise Ratio, SNRAbstrak
Latar belakang: Pemeriksaan MRI Shoulder Joint merupakan salah satu pemeriksaan musculoskeletal yang sering dilakukan pada modalitas MRI dikarenakan Shoulder joint adalah salah satu sendi yang paling aktif. Untuk dapat memvisualisasikan citra yang baik maka diperlukan coil yang tepat, pada pemeriksaan MRI shoulder joint direkomendasikan menggunakan shoulder array coil atau shoulder coil. Pemeriksaan ini juga bisa menggunakan flex coil pada pemeriksaan MRI shoulder joint di rumah sakit jika shoulder coil bawaan mengalami kerusakan. Shoulder coil memiliki kualitas gambar yang lebih baik karena bentuknya yang mengelilingi seluruh objek yang ingin diperiksa.
Metode: Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen yaitu melakukan percobaan terhadap objek yang diamati, untuk mencari jawaban dari permasalahan yang dikemukakan dengan cara melakukan pemeriksaan MRI Shoulder Joint dengan menggunakan dua jenis coil yang berbeda yaitu Shoulder coil dan flex coil pada 10 sampel. Data kemudian di olah dengan menggunakan SPSS.
Hasil dan Kesimpulan: Berdasarkan data hasil perhitungan uji statistik nilai SNR anatomi Shoulder joint terdapat perbedan terhadap kualitas citra yang signifikan yaitu SNR anatomi Shoulder joint dengan menggunakan Shoulder coil dan flex coil yang memiliki p value/sig keseluruhan 0.038 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil rata-rata SNR Shoulder coil 312.41 dan flex coil 246.30 sehingga selisih nilai SNR pemeriksaan MRI Shoulder joint menggunakan Shoulder coil dibandingkan flex coil adalah 66.11. Dengan hasil tersebut, maka pemeriksaan MRI Shoulder joint yang lebih optimal menggunakan Shoulder coil.
Kata Kunci: Shoulder Coil, Flex Coil, Signal to Noise Ratio (SNR)
Unduhan
Referensi
lizai H, Chang G, Regatte R.(2015).MRI of the Musculoskeletal System: Advanced Applications using High and Ultrahigh Field MRI. Semin Musculoskelet Radiol.19(04).
Dutton M.2016.Dutton’s orthopaedic examination, evaluation, and intervention. Fourth edition. New York: McGraw-Hill Education; 2016.
Elmaoğlu M, Çelik A. MRI Handbook.(2012).Boston, MA: Springer US. http://link.springer.com/10.1007/978-1-4614-1096-6
Grover VPB, Tognarelli JM, Crossey MME, Cox IJ, Taylor-Robinson SD,
McPhail MJW.(2015)Magnetic Resonance Imaging: Principles and Techniques: Lessons for Clinicians. J Clin Exp Hepatol.
Gottsegen CJ, Merkle AN, Bencardino JT, Gyftopoulos S. (2017). Advanced MRI Techniques of the ShoulderJoint: Current Applications in Clinical Practice. Am J Roentgenol. 209(3)
Hulmansyah, D. (2020). Prosedur Pemeriksaan Magnetic Resonance Spectroscopy (MRS) Kepala pada Kasus Tumor Otak di Instalasi Radiologi RS Awal Bros Pekanbaru. Journal of STIKes Awal Bros Pekanbaru,1(1)
Möller TB, Reif E.(2010). MRI parameters and positioning. 2nd ed. Stuttgart ; New York: ThiemeReda
R, Zanza A, Mazzoni A, Cicconetti A, Testarelli L, Di Nardo D. (2021). An Update of the Possible Applications of Magnetic Resonance Imaging (MRI) in Dentistry: A Literature Review. J Imaging. 7(5).
Rochmayanti D, Widodo TS, Soesanti I.(2013).Analisis Perubahan Parameter Number of Signals Averaged (NSA) Terhadap Peningkatan SNR dan Waktu Pencitraan pada MRI. 2(4).
Soetikno RD. IMEJING MOLEKULER MENGGUNAKAN MRI: CARA BARU UNTUK DIAGNOSIS TUMOR OTAK GLIOMA.
Westbrook C, Kaut-Roth C, Talbot J.(2011)MRI in practice. 4. ed. Oxford: Wiley-Blackwell.
Westbrook C. MRI at a Glance, Third Edition.Westbrook C. Handbook of MRI Technique. :394.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Muhnal Syafitra, Kadek Yuda Astina, Aried Sugiantara
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
