PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENJALANI HOSPITALIASI DI RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM
DOI:
https://doi.org/10.54973/jham.v2i1.233Kata Kunci:
Kecemasan, Terapi Bermain Puzzle, Anak Usia Prasekolah (3-6 tahun)Abstrak
World Health Organization (WHO) tahun 2017 menyatakan bahwa Di Amerika Serikat, diperkirakan lebih dari 5 juta anak menjalani hospitalisasi karena prosedur pembedahan dan lebih dari 50% dari jumlah tersebut, anak mengalami kecemasan dan stress. Di RSUD Embung Fatimah Batam pada tahun 2019 angka kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) cukup tinggi sebanyak 20 orang diantaranya rata-rata mengalami tingkat kecemasan sedang. Jika kecemasan tidak dikendalikan akan berdampak pada prosedur perawatan, seperti anak tidak kooperatif terhadap staff rumah sakit (perawat, dokter). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi bermain puzzle terhadap kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) di RSUD Embung Fatimah Batam. Rancangan penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan metode penelitian Pretest and Posttest Design Without Control, menggunakan total sampling dengan jumlah 20 responden. Uji statistik pada penelitian ini mengunakan Wilcoxon. Berdasarkan hasil observasi sebelum dilakukan terapi bermain puzzle, anak yang menjalani hospitalisasi mengalami kecemasan sedang sebanyak 14 orang (70%) dan sebagian mengalami kecemasan ringan sebanyak 6 orang (30%). Setelah dilakukan terapi bermain puzzle, sebanyak 15 orang (75%) anak yang menjalani hospitalisasi dari 20 responden tidak mengalami kecemasan dan 5 orang (25%) mengalami kecemasan ringan. Hasil penelitian sesudah dilakukan terapi bermain puzzle, p-value 0.000 atau < 0.05. Jadi dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh setelah dilakukan terapi bermain puzzle terhadap kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi. Pada keperawatan diharapkan dapat diterapkan sebagai metode untuk memberikan rasa nyaman kepada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi agar tidak merasa cemas.
Unduhan
Referensi
Apriany, Dyna and Ahmad Faisal Maruf. 2018. “Perbedaan Efektivitas Terapi Mewarnai Dan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Kota Cimamahi Tahun 2018.” 1(1):110–21.
Fitriani, Winda, Eka Santi, and Devi Rahmayanti. 2017. “Terapi Bermain Puzzle Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah ( 3-6 Tahun ) Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Hematologi Onkologi Anak.” 5(September):65–74.
Handayani, Sri. 2018. “Hubungan Peran Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Anak Yang Menjalani Hospitalisasi Di RS Graha Hermine Kota Batam.” STIKES Awal Bros Batam.
Hockenberry, Marilyn J. and David Wilson. 2015. Wong’s Nursing Care of Infants and Children. Canada: Elsevier.
Kaluas, Inggrith, Amatus Yudi. I, and Rina Margaretha. K. 2015. “Perbedaan Terapi Bermain Puzzle Dan Bercerita Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah ( 3-5 Tahun ) Selama Hospitalisaisi Di Ruang Anak RS TK. III. R. W. Mongisi Manado.” 3.
Lailani, Maudi Aulia. 2018. “Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan Orang Tua Dalam Menghadapi Hospitalisasi Pada Anak Di RSUP Tanjung Pinang.” STIKES Awal Bros Batam.
Mendri, Ni Ketut and Agus Sarwo Prayogi. 2015. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit & Bayi Resiko Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Putri, Astuti Andi. 2016. Strategi Budaya Karakter Caring of Nursing. Bogor: IN MEDIA.
Saputro, Heri and Intan Fazrin. 2017. Anak Sakit Wajib Bermain Di Rumah Sakit. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES).
Yulianto, Andri, Teguh Pribadi, and Devita Elsanti. 2018. “Reduction of Anxiety in Children Facing Hospitalization by Playing Therapy Origami and Puzzle Ini Lampung-Indonesia.” 1(1):29–35.
