HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP STATUS GIZI ATLET BULUTANGKIS DI PEKANBARU

Penulis

  • Dwi Suci Asriani Universitas Awal Bros
  • Yulianti Wulandari Universitas Awal Bros

DOI:

https://doi.org/10.54973/jham.v5i2.577

Kata Kunci:

Zat gizi makro, aktivitas fisik, status gizi, atlet bulutangkis, korelasi Spearman

Abstrak

Status gizi yang optimal merupakan faktor penting dalam menunjang performa atlet, termasuk atlet bulutangkis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecukupan zat gizi makro dan aktivitas fisik terhadap status gizi atlet bulutangkis di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang yang diambil secara total sampling (sampel jenuh). Pengukuran tingkat kecukupan zat gizi makro dilakukan melalui recall makanan selama tiga hari, sedangkan aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner aktivitas fisik yang telah divalidasi. Status gizi ditentukan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara tingkat kecukupan zat gizi makro dan aktivitas fisik terhadap status gizi atlet bulutangkis (r > 0,70; p < 0,05). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin baik kecukupan zat gizi makro dan semakin optimal aktivitas fisik yang dilakukan, maka semakin baik pula status gizi atlet. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan zat gizi makro yang sesuai serta pengaturan aktivitas fisik yang seimbang sangat penting untuk mendukung status gizi dan performa atlet bulutangkis.

Referensi

Arsani, A. N. L. K., Agustini, N. N. M., & Sudarmada, I. N. (2014). Manajemen gizi atlet cabang olahraga unggulan di Kabupaten Buleleng. JST (Jurnal Sains dan Teknologi), 3(1), 275–287.

Dewi, E. K., & Kuswary, M. (2013). Hubungan asupan zat gizi makro dan status gizi terhadap kebugaran atlet bulutangkis Jaya Raya pada atlet laki-laki dan perempuan di Asrama Atlet Ragunan tahun 2013. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 5(2), 94–112.

Fitriani, A., & Purwaningtyas, D. R. (2021). Gizi olahraga, ilmu gizi teori & aplikasi.

Ismanto, S., Sulaeman, A., & Riyadi, H. (2013). Hubungan status gizi, status kesehatan dan aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani atlet bulutangkis Jaya Raya Jakarta. Journal of Chemical Information and Modeling, 12(1), 1689–1699.

Kusmawati, W., Lufthansa, I., Siska Sari, R., & Masitho, W. S. (2019). Buku ajar ilmu gizi olahraga. Uwais Inspirasi Indonesia.

Kusuma, H. S., Darmono, S. S., & Anggraini, M. T. (2013). Hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik dengan IMT (Index Massa Tubuh). Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 1(2), 49–53.

Marlina, Y., Huryati, E., & Soenarto, Y. (2016). Validitas dan reliabilitas kuesioner aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(4), 160.

Maulina, M. (2018). Profil antropometri dan somatotipe pada atlet bulutangkis. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 1(2), 69.

Rosida, H., & Adi, A. C. (2018). Hubungan kebiasaan sarapan, tingkat kecukupan energi dan gizi makro dengan status gizi pada siswa Pondok Pesantren Al-Fattah Buduran, Sidoarjo. Media Gizi Indonesia, 12(2), 116.

Saint, H. O., & Ernawati. (2019). Hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pada siswa X dan XII IPA SMAN 7 Surakarta periode 2017/2018. Tarumanagara Medical Journal, 2(1), 54–58.

Utami, N. W. A. (2016). Modul survei konsumsi makanan. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Unduhan

Diterbitkan

23-12-2024

Cara Mengutip

Asriani, D. S., & Wulandari, Y. (2024). HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP STATUS GIZI ATLET BULUTANGKIS DI PEKANBARU. Journal of Hospital Administration and Management (JHAM), 5(2), 52–57. https://doi.org/10.54973/jham.v5i2.577