KESIAPAN KEPEMIMPINAN IGD DALAM PEMENUHAN STANDAR IGD RUMAH SAKIT TIPE B DAN INDIKATOR MUTU IGD RSU PKU MUHAMMDIYAH BANTUL

Abstrak

Pada tahun 2014 pelayanan IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul harus sesuai dengan standar pelayanan RS tipe III/B. Namun belum dapat dianalisis apakah IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul sudah mulai menyesuaikan dengan standar UGD rumah sakit yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 858/Menkes/SK/IX/2009 tentang Pokok standar UGD rumah sakit di pelayanan gawat darurat. Untuk mewujudkannya diperlukan strategi agar penyesuaian standar E.R ke rumah sakit tipe B dapat berjalan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan mengukur empat dimensi kepemimpinan transformasional dalam proses pemenuhan standar E.R rumah sakit tipe B. Menilai kesiapan kepemimpinan IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul dalam memenuhi standar IGD RS tipe B, dengan menilai empat dimensi kepemimpinan transformasional, yaitu: (1) pengaruh ideal, (2) motivasi inspirasional, (3) stimulasi intelektual, (4) pertimbangan individual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Data primer diperoleh dari hasil jawaban dan observasi dari pertanyaan penelitian dan data sekunder diperoleh berupa standar pelayanan IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul tipe C, SOP, buku dan SK Direktur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011. Standar pelayanan IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul tipe C berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI telah terpenuhi. Untuk menuju rumah sakit tipe B dibutuhkan kategori tipe pelayanan 100%, kategori SDM 66,7%, fasilitas 60%, fasilitas medis dan non medis 50%. Sembilan indikator mutu IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul telah terpenuhi secara keseluruhan dan kesiapan pimpinan UGD RS PKU Muhammadiyah Bantul tipe B belum siap sejak tahun pertama rencana strategis (renstra) RS. ditentukan. Standar pelayanan IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul tipe C menurut Menkes RI sudah terpenuhi, untuk menuju tipe B masih ada gap, namun sudah diantisipasi dengan program kerja dan kesiapan pimpinan unit. ruang gawat darurat belum siap secara keseluruhan pada tahun pertama sejak rencana strategis (renstra) rumah sakit ditetapkan